Masuk 10 Besar, Komodo Belum Aman
Senin, 07 November 2011
0
komentar
Masuk 10 Besar, Komodo Belum Aman | Kabar gembira bagi rakyat Indonesia, para pendukung kampanye komodo menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Penyelenggara ajang itu, New7Wonders of Nature, mengumumkan komodo menjadi finalis yang akan bertarung untuk tahap selanjutnya.
Lembaga itu mengatakan komodo berhasil masuk satu dari 10 besar finalis New7 Wonders of Nature yang mendapat suara terbanyak hingga saat ini. Selain Komodo, ada Dead Sea atau Laut Mati (Palestina, Yordania, Israel), Grand Canyon (AS), Great Barrier Reef (Australia), Halong Bay (Vietnam), Jeita Grotto (Lebanon), Jeju Island (Korea Selatan), Puerto Princesa Underground River (Filipina), Sundarbans (Bangladesh, India), dan Vesuvius (Italia).
Apa yang diumumkan penyelenggara pekan ini, bukan hasil akhir kompetisi, melainkan hanya perolehan suara sementara. Jadi, posisi komodo masih belum aman, karena masih harus berjuang agar lolos masuk tujuh besar.
Dalam keterangannya lewat surat elektronik yang diterima VIVAnews.com, Minggu 6 November 2011, Head of Communication for New7Wonders, Eamonn Fitzgerald mengatakan, perubahan bisa saja terjadi dalam waktu singkat.
Pengalaman New7Wonders dalam kampanye keajaiban dunia kategori buatan manusia pada 2007 lalu, perubahan terjadi di pekan terakhir pengumuman.
"Jadi, posisi 10 besar yang kami umumkan saat ini pastinya akan berubah. Dengan jutaan suara terus masuk, finalis yang menjadi 10 besar hari ini, belum tentu masuk tujuh besar juara," kata Eamonn Fitzgerald.
Sebagian dari yang lolos 10 besar didominasi negara-negara dari benua Asia. Direktur Utama dan pendiri New7Wonders, Bernard Weber mengatakan kekuatan suara Asia terlihat dalam komposisi 10 besar. "Jelas, finalis dari Asia kuat pada tahap ini, merefleksikan bagaimana dunia berkembang, ke timur," kata dia.
Namun, di sisi lain, Weber mengingatkan, siapa masuk 7 besar dan berhak menyandang predikat 'keajaiban dunia' bisa jadi berubah dalam hitungan hari. Masioh tersisa lima hari lagi menjelang penentuan akhir. "Kami juga penasaran siapa yang muncul sebagai pemenang sementara New7Wonders of Nature pada 11 -11-11," dia menambahkan.
Dukungan terus mengalir
Ketua Tim Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Emmy Hafild bersyukur dengan posisi sementara yang diraih komodo itu. "Kita bersyukur. Tadinya komodo tertinggal sangat jauh. Sangat jauh. Sekarang sudah 10 besar, Alhamdulillah," kata Emmy saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 6 November 2011.
Walau begitu, rupanya Emmy sudah punya dugaan, bahwa komodo akan masuk 10 besar. Soalnya dukungan masyarakat sebulan terakhir sangat besar. Terus mengalir melalui vote SMS. "Kita sudah punya dugaan. Karena dukungan yang masuk itu luar biasa besar," katanya.
Polemik, kegaduhan, dan berbagai isu negatif mengenai penyelenggara dan sistem perolehan suaranya, ternyata, menjadi 'berkah' bagi komodo. Popularitas komodo justru semakin terangkat. Masyarakat semakin tahu dan mendukung, ingin menjadikan komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia.
"Setelah black campaign, soal penyelenggaranya lah, soal perolehan suaranya lah, ternyata dukungan naik hingga 3 kali lipat dibanding sebulan sebelumnya," tuturnya. Keikutsertaan komodo dalam lomba yang dibuat New7Wonders memang sempat memantik kekisruhan. Sebagian pejabat menuding lembaga New7Wonders adalah abal-abal, alias diragukan kredibilitasnya. (Baca soal kisruh itu di Keajaiban Komodo: Abal-abal atau Bukan).
Namun, berapa total sementara dukungan, Emmy enggan mengatakannya. Walau pun, dia dan tim tahu, berapa jumlah perolehan suara untuk komodo.
"Kita tidak boleh mengatakannya. Karena, sanksinya akan didiskualifikasi. Tapi yang pasti, sehari saja SMS bisa mencapai puluhan juta," katanya. "Ya SMS sehari yang mendukung saja sudah bisa memenangkan seseorang jadi presiden".
Justru Emmy mengaku heran, Laut Mati (Palestina, Israel, Yordania), Jeita Grott (Lebanon) dan Grand Canyon (AS), bisa masuk 10 besar.
Padahal, katanya, masyarakat AS dilihat sudah tak ada keinginan memenangkan Grand Canyon dalam ajang ini. Selain itu, masyarakat Lebanon juga sedang dilanda perang. "Mungkin ini upaya untuk menyatukan. Laut Mati juga, international vote-nya banyak sekali," jelasnya.
Untuk bisa menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia, Emmy sepenuhnya menyerahkan kepada rakyat Indonesia. Menjelang penghitungan akhir, Emmy dan tim pemenangan lainnya tak bisa berbuat banyak.
"Semua sudah mengalir semestinya. Tinggal masyarakat saja, apakah sungguh-sungguh mau memenangkan komodo. Yang penting kita sudah berjuang untuk kemenangan Komodo," dia mengungkapkan.
Karena menurutnya, tingkat kesulitan bukan mencapai 10 besar ini. Tapi masuk menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. "Untuk mencapai tujuh keajaiban dunia, semua finalis saling kerja keras. Apakah, Komodo bisa menang, itu tergantung masyarakat Indonesia," ujarnya.
Upaya memenangkan komodo juga terus dilakukan berbagai pihak. Misalnya, pada Senin 7 November 2011, sebanyak 25 band tanah air akan menggelar acara bersama di Rolling Stone Cafe, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan. Tujuannya, mereka mengajak penonton mendukung dan melakukan vote buat komodo.
Band papan atas yang akan tampil diantaranya, Slank, Ada Band, Padi dan Alexa. "Yang menginisiasi Abdi dari Slank. Ternyata banyak sekali yang mau mengisi. Tempatnya gratis. Malah Rolling Stone menyediakan makan untuk band-band itu. Itu luar biasa sekali. Kami terbantu sekali," ujar Emmy.
Rencananya, pagelaran musik bersama ini dimulai pukul 16.00 hingga pukul 23.00 WIB.
source
Jangan Lupa Jempolnya Sob, Makasih Sebelumnya
Lembaga itu mengatakan komodo berhasil masuk satu dari 10 besar finalis New7 Wonders of Nature yang mendapat suara terbanyak hingga saat ini. Selain Komodo, ada Dead Sea atau Laut Mati (Palestina, Yordania, Israel), Grand Canyon (AS), Great Barrier Reef (Australia), Halong Bay (Vietnam), Jeita Grotto (Lebanon), Jeju Island (Korea Selatan), Puerto Princesa Underground River (Filipina), Sundarbans (Bangladesh, India), dan Vesuvius (Italia).
Apa yang diumumkan penyelenggara pekan ini, bukan hasil akhir kompetisi, melainkan hanya perolehan suara sementara. Jadi, posisi komodo masih belum aman, karena masih harus berjuang agar lolos masuk tujuh besar.
Dalam keterangannya lewat surat elektronik yang diterima VIVAnews.com, Minggu 6 November 2011, Head of Communication for New7Wonders, Eamonn Fitzgerald mengatakan, perubahan bisa saja terjadi dalam waktu singkat.
Pengalaman New7Wonders dalam kampanye keajaiban dunia kategori buatan manusia pada 2007 lalu, perubahan terjadi di pekan terakhir pengumuman.
"Jadi, posisi 10 besar yang kami umumkan saat ini pastinya akan berubah. Dengan jutaan suara terus masuk, finalis yang menjadi 10 besar hari ini, belum tentu masuk tujuh besar juara," kata Eamonn Fitzgerald.
Sebagian dari yang lolos 10 besar didominasi negara-negara dari benua Asia. Direktur Utama dan pendiri New7Wonders, Bernard Weber mengatakan kekuatan suara Asia terlihat dalam komposisi 10 besar. "Jelas, finalis dari Asia kuat pada tahap ini, merefleksikan bagaimana dunia berkembang, ke timur," kata dia.
Namun, di sisi lain, Weber mengingatkan, siapa masuk 7 besar dan berhak menyandang predikat 'keajaiban dunia' bisa jadi berubah dalam hitungan hari. Masioh tersisa lima hari lagi menjelang penentuan akhir. "Kami juga penasaran siapa yang muncul sebagai pemenang sementara New7Wonders of Nature pada 11 -11-11," dia menambahkan.
Dukungan terus mengalir
Ketua Tim Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Emmy Hafild bersyukur dengan posisi sementara yang diraih komodo itu. "Kita bersyukur. Tadinya komodo tertinggal sangat jauh. Sangat jauh. Sekarang sudah 10 besar, Alhamdulillah," kata Emmy saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 6 November 2011.
Walau begitu, rupanya Emmy sudah punya dugaan, bahwa komodo akan masuk 10 besar. Soalnya dukungan masyarakat sebulan terakhir sangat besar. Terus mengalir melalui vote SMS. "Kita sudah punya dugaan. Karena dukungan yang masuk itu luar biasa besar," katanya.
Polemik, kegaduhan, dan berbagai isu negatif mengenai penyelenggara dan sistem perolehan suaranya, ternyata, menjadi 'berkah' bagi komodo. Popularitas komodo justru semakin terangkat. Masyarakat semakin tahu dan mendukung, ingin menjadikan komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia.
"Setelah black campaign, soal penyelenggaranya lah, soal perolehan suaranya lah, ternyata dukungan naik hingga 3 kali lipat dibanding sebulan sebelumnya," tuturnya. Keikutsertaan komodo dalam lomba yang dibuat New7Wonders memang sempat memantik kekisruhan. Sebagian pejabat menuding lembaga New7Wonders adalah abal-abal, alias diragukan kredibilitasnya. (Baca soal kisruh itu di Keajaiban Komodo: Abal-abal atau Bukan).
Namun, berapa total sementara dukungan, Emmy enggan mengatakannya. Walau pun, dia dan tim tahu, berapa jumlah perolehan suara untuk komodo.
"Kita tidak boleh mengatakannya. Karena, sanksinya akan didiskualifikasi. Tapi yang pasti, sehari saja SMS bisa mencapai puluhan juta," katanya. "Ya SMS sehari yang mendukung saja sudah bisa memenangkan seseorang jadi presiden".
Justru Emmy mengaku heran, Laut Mati (Palestina, Israel, Yordania), Jeita Grott (Lebanon) dan Grand Canyon (AS), bisa masuk 10 besar.
Padahal, katanya, masyarakat AS dilihat sudah tak ada keinginan memenangkan Grand Canyon dalam ajang ini. Selain itu, masyarakat Lebanon juga sedang dilanda perang. "Mungkin ini upaya untuk menyatukan. Laut Mati juga, international vote-nya banyak sekali," jelasnya.
Untuk bisa menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia, Emmy sepenuhnya menyerahkan kepada rakyat Indonesia. Menjelang penghitungan akhir, Emmy dan tim pemenangan lainnya tak bisa berbuat banyak.
"Semua sudah mengalir semestinya. Tinggal masyarakat saja, apakah sungguh-sungguh mau memenangkan komodo. Yang penting kita sudah berjuang untuk kemenangan Komodo," dia mengungkapkan.
Karena menurutnya, tingkat kesulitan bukan mencapai 10 besar ini. Tapi masuk menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. "Untuk mencapai tujuh keajaiban dunia, semua finalis saling kerja keras. Apakah, Komodo bisa menang, itu tergantung masyarakat Indonesia," ujarnya.
Upaya memenangkan komodo juga terus dilakukan berbagai pihak. Misalnya, pada Senin 7 November 2011, sebanyak 25 band tanah air akan menggelar acara bersama di Rolling Stone Cafe, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan. Tujuannya, mereka mengajak penonton mendukung dan melakukan vote buat komodo.
Band papan atas yang akan tampil diantaranya, Slank, Ada Band, Padi dan Alexa. "Yang menginisiasi Abdi dari Slank. Ternyata banyak sekali yang mau mengisi. Tempatnya gratis. Malah Rolling Stone menyediakan makan untuk band-band itu. Itu luar biasa sekali. Kami terbantu sekali," ujar Emmy.
Rencananya, pagelaran musik bersama ini dimulai pukul 16.00 hingga pukul 23.00 WIB.
source
Jangan Lupa Jempolnya Sob, Makasih Sebelumnya
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Komodo
dengan judul Masuk 10 Besar, Komodo Belum Aman. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://duniabaca22.blogspot.com/2011/11/masuk-10-besar-komodo-belum-aman.html. Terima kasih!